Saturday, July 17, 2010

Bahaya Facebook bagi karir anda

TEMPO Interaktif, Jakarta -"Setiap orang mencintai untuk membenci," kata seorang blogger Pamela Rutledge tentang situs jejaring sosial Facebook. Begitu meroketnya perkembangan media sosial ini, yang seperti dilaporkan New York Times, telah menyebar di seluruh penjuru dunia sampai tingkat yang jauh melebihi prediksi.

Namun, banyak orang khawatir terkait dengan dampak negatif dari Facebook, seperti ancaman terhadap privasi, menurunnya produktivitas pekerja karena banyak menghabiskan waktu di kantor untuk ber-Facebook ria, atau menurunkan prestasi murid lantaran siswa lebih getol ber-Facebook sehingga malas belajar.

Di balik kekhawatiran itu, Facebook memberikan sejumlah manfaaf. Susan Krauss Whitbourne, Ph.D., profesor psikologi di University of Massachusetts Amherst, Amerika Serikat, di Psychology Today 13 Juli 2010, menceritakan berkat Facebook seorang perempuan 88 tahun diundang ke acara Saturday Night Live. Itu hanya salah satu manfaat di antara banyak kegunaan lain seperti menjalin kembali kekerabatan di antara sanak famili, teman-teman; atau untuk pemasaran bahkan mencetak tokoh publik.

Pada masa lalu, penggunaan internet yang berlebihan--kata Susan-- terutama di kalangan remaja, dilihat sebagai tanda isolasi sosial, depresi, dan kesepian. Tapi, arus sudah berubah, jejaringan sosial melalui Facebook dianggap jauh lebih positif. Facebook bisa menjembatani jarak antara remaja dan orangtua yang tinggal jauh darinya, atau dengan teman-temannya, bahkan bisa mendekatkan hubungan dengan sanak keluarga. Koneksi ini, kata Susan, selama mereka tidak melibatkan cyber-bullying atau cyber-stalking, dapat meningkatkan tumbuhnya rasa identitas mereka.

Sebuah penelitian tentang Facebook baru-baru ini memberikan sejumlah pandangan psikologis yang berguna. Tim peneliti di Universitas Negeri Michigan, Amerika Serikat, yang dipimpin Charles Steinfield, mengkaji mahasiswa selama satu tahun. Peneliti menemukan bahwa mahasiswa yang merasa harga dirinya rendah sebenarnya bisa mengambil manfaat dengan mengembangkan hubungan dengan mahasiswa lain yang tidak rendah diri. Dan, Facebook ini memungkinkan mereka untuk membentuk apa yang disebut peneliti sebagai "modal sosial" dengan memberi mereka kepercayaan yang awalnya kurang untuk membentuk jaringan dukungan.

Lantas, apa sumbangan Facebook bagi dunia karir? Dengan jumlah pengguna aktif lebih dari 400 juta, semua orang tahu bahwa ini merupakan sarana marketing yang kuat. Tapi, bisa juga menjadi alat berbahaya. Sergey Novoselov, analisis senior pada Kellogg Company, Chicago, Amerika Serikat, dalam artikelnya di Resumemark.com edisi 13 Juli 2010, mengatakan jika Anda tidak cerdas menggunakannya, Anda akan membuat kesalahan karir yang besar. Survei menunjukkan sekitar 30 persen perusahaan menggunakan Facebook untuk menyaring calon karyawan potensial.

Beberapa waktu lalu, untuk mendapatkan pekerjaan, orang mesti menulis curriculum vitae dan mengirim surat lamaran. Kemudian ia menjalani wawancara kerja dengan baik dan lulus pemeriksaan latar belakang. Kini, di era internet, ketika mesin pencarian Google dapat mengungkapkan banyak informasi yang berbeda, Anda harus berhati-hati terhadap apa yang Anda tulis di situs web jejaring sosial. Kata Novoselov, jangan membuat kesalahan-kesalahan di Facebook yang dapat merusak karir.

Berikut saran Novoselov, berkaitan dengan penggunaan Facebook. Pertama: Jangan mem-posting foto yang tidak pantas di profil publik akun Facebook Anda. Contohnya, foto-foto Anda sedang mabuk di atas meja.

Kedua, jangan menuliskan di profil Facebook tentang sesuatu yang tidak pantas mengenai perusahaan Anda saat ini atau sebelumnya dan rekan kerja, bos Anda.
Profil bisa mengatakan banyak hal tentang seseorang dan juga tempat menampilkan kepribadian Anda.

Ketiga, jangan mem-posting informasi yang bertentangan dengan resume (curriculum vitae) Anda. Jika Anda sedang mencari pekerjaan dan mengirimkan resume Anda ke kantor yang berbeda, pastikan informasi di resume Anda sesuai dengan informasi di profil Facebook Anda.

Keempat, tidak menuliskan di status tentang sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan yang bernada negatif. Jika Anda menulis sesuatu seperti: "Saya benci pekerjaan saya, itu sangat membosankan." Jangan kaget jika Anda menemukan nama Anda pada daftar PHK.

Ngarto Februana/Psychology Today/Resumemark

No comments:

Post a Comment